Jasmani berupa sel-sel, tulang dan
cairan yang ketiganya menyusun badan manusia. Jasmani manusia membutuhkan
karbohidrat, vitamin, lemak, protein, mineral dan air dalam setiap metabolisme
tubuh.
Potensi jasmani sangat didukung oleh jasmani yang kuat. Jasmani yang kuat sangat didukung oleh masukan berupa makanan yang bergizi yang mengandung zat yang dibutuhkan oleh tubuh dan diikuti pula oleh aktivitas yang mendukung seperti olah raga dam tidur. Sebagaimana Islam sendiri sangat memperhatikan masalah yang satu ini dalam Al Qur’an :
Potensi jasmani sangat didukung oleh jasmani yang kuat. Jasmani yang kuat sangat didukung oleh masukan berupa makanan yang bergizi yang mengandung zat yang dibutuhkan oleh tubuh dan diikuti pula oleh aktivitas yang mendukung seperti olah raga dam tidur. Sebagaimana Islam sendiri sangat memperhatikan masalah yang satu ini dalam Al Qur’an :
Maka hendaklah manusia itu memperhatikan
makanannya
(QS. Abasa 80 :
24)
Hai sekalian manusia, makanlah yang
halal lagi baik dari apa yang terdapat di bum dan janganlah kamu mengikuti
langkah-langkah syaitan, karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang
nyata bagimu.
(QS. Al Baqarah
2:168)
Dan jadikanlah tidurmu untuk istirahat
(QS. An Nabaa 78:9)
Mu’min yang kuat lebih dicintai Allah
daripada mu’min yang lemah
(HR.Muslim)
Apabila ketiga potensi tersebut diberi
akanan yang tepat, maka akan terbentuk sosok manusia yang sempurna (dalam
ukuran manusia), yaitu kuat jasmaninya, cerdas akalnya dan baik ruhnya. Ketiga
potensi ini harus diisi bersama-sama secara proporsional, jika tidak dan atau
hanya sebagian saja, maka tidak akan terbentuk manusia yang sukses.
Keseimbangan tidak berarti persamaan. Tapi
persamaan adalah bagian dari tawazunitas, yang berarti memberikan dan
menempatkan sesuatu secara proporsional. Dan dalam hal ini, porsi ruh memiliki
porsi yang besar untuk diperhatikan.
Mengingat, bahwa manusia tidak akan bisa
hidup tanpa adanya ruh, dan manusia hidup jika ruhnya buruk hanya akan
memperburuk dan membebani dunia yang disebabkan penyalahgunaan potensi fisik
dan akalnya.
Contoh :
-
Malik Abdul
Aziz atau yang dulu bernama Mike Tyson, memiliki fisik yang sangat kuat, bahkan
ia dijuluki si Leher Beton. Tapi ia tidak memiliki kapasitas akal yang baik
untuk menuntut ilmu di perguruan tinggi. Dia hanya sukses dan hidup dari hasil
bertinju saja. Karena potensi akal dan ruhnya kurang terbina dengan baik maka
hasilnya pun ia dibodohin orang, sering keluar masuk penjara hanya karena kasus
pelecehan seksual.
-
Seseorang yang
cerdas dan memiliki jasmani yang sehat, ketika dilanda kesusahan atau kesulitan
hidup akan berpikir keras bagaimana agar dapat bertahan hidup dengan segala
cara, yang bisa jadi tanpa mengindahkan norma-norma yang ada.
-
Lain halnya
dengan seorang miskin lagi kurus tapi memiliki ruh yang baik. Walaupun ia harus
menahan lapar setiap hari untuk memenuhi kebutuhan jasmaninya, ia pasti
senantiasa merasakan adanya Dzat lain yang senantiasa mengawasi perbuatannya
dan ia merasa yakin rezeki itu datang dari Allah, selama ia masih hidup berarti
jatah rezeki masih ada. Begitu pula terkait dengan kebutuhan untuk mengisi
akalnya, walaupun berharta sedikir, ia tetap berusaha untuk senantiasa mengisi akal
itu dengan belajar apa saja yang ia temui.
Karakteristik ini juga tidak akan dapat
dicapai manusia dengan sifat-sifat dasar seperti di atas, dia hanya dapat
diketahui dan dicapai oleh Yang Maha Tahu tentang segala sesuatu sampai
sekecil-kecilnya. Karena karakteristik ini sangat terkait dengan informasi dan
pengetahuan yang dimiliki oleh siapa saja yang ingin membuat sebuat aturan,
konsep atau sistem.
No comments:
Post a Comment