TIGA POTENSI DIRI MANUSIA - Potensi Aqliyah (Akal)

         Akal hanya dapat menerima hal-hal yang berbau teoretis dan ilmu pengetahuan yang ditransfer melalui pendengaran dan penglihatan. Selain itu, akal juga mampu melakukan analisis terhadap segala sesuatu yang ia terima melalui kelima indera.

Untuk dapat menggunakan akal ini manusia harus senantiasa mengisi dan mengasahnya dengan belajar, mengamalkan, dan mengajarkan; dengan menggunakan berbagai wasilah yang dimiliki. Sebagaimana kewajiban pokok setiap manusia yang hidup di bumi adalah menuntut ilmu, mengamalkannya dan mengajarkannya.

         Jadi, dengan kata lain makanan akal atau yang mungkin identik dengan  otak dan pikiran adalah ilmu yang bermanfaat. Dan Allah tidak menciptakan segala sesuatu tanpa ada manfaatnya sama sekali, sebagaimana firmannya dalam Al Qur’an :

Sesungguhnya di dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya siang dan malam terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata):  “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka  
(QS. Ali Imran (3) : 190-191)


Berkaitan dengan ilmu, Rasululloh mewajibkan kepada semua umatnya untuk menuntut dan mengajarkan ilmunya, sebagaimana dalam riwayatnya :

Mencari ilmu itu adalah wajib bagi tiap muslim laki-laki dan muslim perempuan (HR. Ibnu Abdil Barr)

Dunia ini terlaknat, dan terlaknat pula apa yang ada di dalamnya, kecuali dzikrullah dan apa yang membantu, atau orang yang berilmu atau orang yang mencari ilmu 
(HR. Ibnu Majah)


Bersambung


No comments:

Post a Comment