Dengan segala
kelebihan potensi tersebut kita pelajar muslim memiliki peran dan posisi yang
strategis yang harus dimainkan, yaitu :
1.
1. Iron
Stock (Cadangan Masa Depan)
2.
2. Agent
of Change (Pelopor Perubahan)
Tugas Pelajar Muslim
Untuk dapat berperan
dalam posisinya secara benar, tentu saja pelajar muslim harus mempersiapkan
diri hal-hal yang harus dipersiapkan, itulah yang menjadi tugas seorang pelajar
muslim :
1. Belajar dan menguasai IPTEK
Menuntut ilmu itu
wajib bagi setiap muslim laki-laki dan muslim perempuan.
(Al Hadits).
Sesungguhnya di dalam
penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya siang dan malam terdapat
tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal
(QS.Ali
Imran (3) :190)
2. Belajar dan Memahami Islam (QS. 3:18, 35:28,
58:11)
Sebagai konsekuensi kita seorang muslim
kita harus belajar apa itu Islam dan apa saja yang dikandungnya, yaitu dengan
mempelajari Al Qur’an dan Sunnah Rasul.
Karena Islam memandang, bahwa umat
Islam akan mengalami kemajuan dan kesuksesan, manakala umat Islam senantiasa
merujuk Al Qur’an dan Sunnah Rosul dalam setiap tingkah laku di segala aspek
kehidupan.
3. Mengimani Segenap Ajaran Islam (QS. 24:51,
2:165, 3:31, 53:3-4)
Sebagai konsekuensi sebagai seorang
muslim yang terpelajar
Tidak sekedar paham Islam saja, karena
paham itu tempatnya di otak dan itu semua butuh diyakini.
4. Mengamalkan dan menda’wahkan Islam (QS.
103:1-3, 3:110, 2:44, 41:33)
Sebagai konsekuensi kefahaman dan
keimanan seorang muslim yang terpelajar
Ibnu Qoyyim pernah berteori tentang
psikolog kognitif, beliau mengatakan
“Setiap hati kita akan jumpai lintasan
atau pikiran dari melihat, mendengar, meraba, dll. Lalu dari situ
termemorikan di otak. Jika lintasan itu sering lewat akan menjadi gagasan. Jika
gagasan kuat dalam diri kita, maka akan menjadi keyakinan. Lalu bila
keyakinan kuat, akan menjadi kemauan, sehingga kita akan melakukannya
menjadi suatu tindakan. Dan bila sering dilakukan, maka akan menjadi kebiasaan,
jika itu berlangsung lama akan menjadi watak. Jika sudah sampai yang
akhir ini, maka akan susah dihilangkan.
Kemudian itu semua tidak cukup hanya
untuk kita saja, sebisa mungkin untuk ditularkan atau mengajarkan atau
menda’wahkan ilmu yang kita miliki ke orang-orng sekitar kita
No comments:
Post a Comment