Bagaimana Pemuda Muslim Bersikap - Pemuda Sebagai Generasi Pembaharu

Pemuda Sebagai Generasi Pembaharu                                                                             
          
Secara fithroh, orang-orang yang lemah akan mencari perlindungan kepada yang lebih kuat. Yang tergolong kepada orang-orang yang lemah antara lain: orang tua, wanita, dan anak-anak. Dan tentu saja kepada pemuda, yang diharapkan untuk menjadi seorang pemimpin. Untuk menjadi seorang pemimpin, pemuda harus mempunyai beberapa persyaratan sebagai berikut :
Keyakinan (Aqidah) yang Benar
Artinya bahwa para pemuda yang diharapkan menjadi generasi pembaharu (memperbaiki generasi sebelumnya) haruslah pemuda yang menjatuhkan pilihannya kepada keyakinan (aqidah) yang benar, yaitu aqidah Islamiyyah.

“Katakanlah, sesungguhnya sholatku, ibadahku (pengabdianku), hidupku dan matiku hanyalah untuk Alloh Robb semesta alam” (QS. Al An’am (6) : 162)
“Janganlah kamu bersikap lemah dan janganlah kamu bersedih hati, padahal kamu adalah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu benar-benar orang yang beriman 
(QS. Ali Imran (3) :139)

dengan aqidah (keyakinan) itulah para pemuda menjadikan titik tolak segala tingkah laku dan perbuatannya, arah perjuangannya dan pengorbanan dari resiko yang akan dihadapinya.

Pemikiran yang Cemerlang (wadhih)

Selain dari keyakinan, kematangan operasionalnya pun harus dipersiapkan. Yaitu dengan pola pikir yang cemerlang, jelas berwawasan ke masa depan, terutama ukhrowi dan juga dunia. Sehingga dengan demikian dapat memilah antara pemikiran kebenaran (keimanan) dengan alam pemikiran kejahatan (kebathilan). 

Jadi nilai-nilai yang haq dan yang bathil jelas terlihat di hadapannya, dan ia dapat mensikapinya bukan mencampuradukkannya.

“Dan janganlah kamu campur adukkan yang haq dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang haq itu sedangkan kamu mengetahui” 
(QS. Al Baqoroh (2) : 42)

“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya, sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semua itu akan dimntai pertanggung jawabannya” 
(QS. Al Isro’ (17) :36)
Akhlaq yang terpuji
Pembaharu tidak akan memperbaiki keadaan jika akhlaq yang dibawanya atau dilakukannya bertentangan dengan yang aqidah diyakininya. Oleh karena akhlaq merupakan modal yang penting untuk mewujudkan nilai-nilai al-Haq (Islam)

Jasad (Fisik) yang Kuat

  Karena kelemahan fisik akan banyak mempengaruhi lancar tidaknya kegiatan yang            dilakukan.

“Mu’min yang kuat lebih dicintai Alloh daripada mu’min yang lemah” 
(Al Hadits)

Oleh karenanya Rosululloh SAW menganjurkan untuk olah raga berenang, berkuda              (mengendari kendaraan), dan memanah (ketangkasan alat),

Di samping untuk menyehatkan fisik juga untuk membiasakan tangkas terhadap alat,        perkakas maupun teknologi, juga terlatih untuk mengendarai  kendaraan.


Pemuda dengan segala potensi dan peran yang diembannya membutuhkan suatu pendidikan dan pembinaan yang mengantarkan mereka kepada pemuda yang berjiwa militan, kuat dan sabar untuk merentas jalan da’wah yang berliku ini guna menegakkan Islam. Sehingga sosok syakhsiyyah islamiyyah yang mantap itu dapat senantiasa harum dan menjadi contoh baik kepada generasi berikutnya, amal sholih yang pahalanya mengalir sepanjang masa. Insya Alloh.

No comments:

Post a Comment