Muadz bin Jabal Radhiallaahu’anhu berkata :
“Andaikata orang yang berakal itu mempunyai dosa pada pagi dan sore hari sebanyak bilangan pasir, maka akhirnya dia cenderung masih bisa selamat dari dosa dosa itu. Andaikata orang yang bodoh itu mempunyai kebaikan dan kebajikan pada pagi dan sore hari sebanyak bilangan pasir, maka akhirnya dia cenderung tidak bisa mempertahankannya sekalipun hanya seberat biji sawi.
Ada yang bertanya,”Bagaimana hal itu bisa terjadi?” Muaz bin Jabal Radhiallaahu’anhu menjawab,“Sesungguhnya jika orang yang berakal itu tergelincir maka dia segera menyadarinya dengan cara bertaubat dan menggunakan akal yang dianugerahkan kepadanya. Tetapi orang bodoh itu ibarat orang yang membangun dan merobohkannya. Karena kebodohan itu terlalu mudah melakukan apa yang bisa merusak amal sholehnya”.
Dari kitab Raudhoh Al-Muhibbin wa nuzhan Al Musytaqin , karya Imam Ibnul Qoyyim Al Jauziyyah
No comments:
Post a Comment